Gerakan Satu Miliar Pohon merupakan inisiatif dari Kitabisa yang menjadi kontribusi nyata dalam menghadapi perubahan iklim dan mendukung konservasi lingkungan.
Seed Bomb – bola kecil yang membawa harapan besar untuk masa depan bumi adalah salah satu cara menyenangkan dan mudah untuk memberikan perlindungan bumi, pun jadi metode penanaman pohon yang terbukti efektif
Seed Bomb atau bom benih adalah bola kecil yang terbuat dari campuran tanah liat, kompos, dan benih tanaman asli. Bentuknya yang padat membuat benih terlindungi hingga siap tumbuh di tempat yang tepat.
Seed bomb pertama kali dikenal sebagai metode penghijauan gerilya (guerrilla gardening)—teknik tanam yang digunakan di lahan kosong atau area sulit dijangkau. Kini, metode ini berkembang menjadi solusi efisien untuk penghijauan dalam skala besar, bahkan bisa dilakukan dari udara dengan bantuan drone.
Tidak hanya untuk penanaman skala besar, aksi menanam seed bomb kini juga bisa menjadi aktivitas menyenangkan yang dapat dilakukan di halaman rumah, taman komunitas, atau bahkan dalam pot.
Tidak seperti seed bomb biasa, Seed Bomb Kitabisa dirancang untuk memastikan pertumbuhan tanaman yang lebih optimal. Apa saja yang membuatnya istimewa?
🌱 Mengandung Jamur Mikoriza, yang membantu akar tanaman tumbuh lebih kuat dan menyerap nutrisi dengan lebih baik
🌱 Dilapisi Ethyl Cellulose, bahan alami yang melindungi benih dari kerusakan sebelum masa tumbuhnya tiba.
Dengan formulasi ini Seed Bomb Kitabisa bukan hanya bola tanah biasa, tapi media tanam yang siap tumbuh dan lindungi bumi.
Ingin mencoba membuat sendiri di rumah? Berikut bahan dan langkah mudahnya:
2 bagian
tanah liat
(bisa tanah liat alami)
1 bagian
kompos
atau pupuk organik
Benih tanaman lokal atau tanaman endemik
Jamur EktoMikoriza
Sedikit air untuk mengikat bahan
Jika tanah liat terasa kurang lembab tambahkan air, hingga adonan bisa dipulung (tidak terlalu basah).
Keringkan selama 1-2 hari di tempat teduh. Fun fact: Arang berfungsi untuk menghindari binatang liar pencari benih tumbuhan.
Jika ingin digunakan, letakkan atau lempar di area yang mau kamu tanam.
Gerakan satu miliar pohon tidak hanya bicara angka, tapi tentang harapan yang tumbuh bersama bumi. Dengan satu seed bomb, kamu ikut ambil peran dalam menjaga ekosistem, menyerap karbon, dan memperluas ruang hijau di bumi.
Kalau benih trembesi direndam air panas sebentar lalu dibiarkan dalam air hangat selama sehari, biasanya sudah bisa tumbuh dalam 3–7 hari. Dalam waktu 1,5–2 bulan, bibitnya bisa mencapai tinggi 15–25 cm dan siap dipindahkan ke tanah lapang. Trembesi paling suka sinar matahari penuh, jadi sebaiknya ditanam di tempat terbuka dengan penyiraman cukup di awal. Karena saat dewasa pohon ini bisa sangat rindang dan melebar, jarak tanam antar pohon sebaiknya minimal 15 meter.
Trembesi juga terkenal cepat sekali tumbuh, dalam tahun pertama saja bisa mencapai 2–3 meter.
Benih jati biasanya tumbuh tunas dalam 1–3 minggu. Dalam waktu 3–4 bulan, bibit bisa setinggi 25–30 cm dan sudah siap ditanam di lahan. Pohon ini suka matahari penuh dan perlu penyiraman teratur di awal, tapi setelah agak besar cukup tahan kering.
Jati juga bisa tumbuh di tanah kurang subur, apalagi kalau ditambah kompos. Kalau dirawat baik, dalam 2–3 tahun saja tingginya bisa mencapai 5 meter.
Benih mahoni biasanya tumbuh tunas dalam 2–4 minggu. Dalam waktu 3–4 bulan, bibit bisa mencapai tinggi 20–30 cm dan sudah siap dipindah ke lahan terbuka. Mahoni senang matahari penuh dan tanah yang lembap.
Perawatannya cukup mudah, tapi perlu hati-hati karena pohon ini sering diserang ulat daun atau hama batang. Pohon mahoni baru benar-benar besar dan dewasa setelah 10–15 tahun.
Jika kamu mau mulai untuk buat sendiri dirumah bersama kerabat atau keluarga, kamu bisa kunjungi link dibawah untuk dapatkan bahan-bahannya